SMAN 1 Cibadak

Vidya Dharma Anoraga

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (INSTRUCTIONAL LEADERSHIP) KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMA NEGERI 1 SAGARANTEN

MUMUH

SMA Negeri 1 Sagaranten  Sukabumi

Mumuh234@gmail.com

 ABSTRAK

 

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah kurang optimalnya kinerja mengajar guru disebabkan karena belum memilikinya kemampuan mengajar secara optimal. Rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana kepemimpinan pembelajaran (Instructional Leadership) kepala sekolah diSMA Negeri 1 Sagaranten? 2) Bagaimana kinerja mengajar guruSMA Negeri 1 Sagaranten? 3) Seberapa besar pengaruh kepemimpinan pembelajaran (Instructional Leadership) kepala sekolah terhadap  kinerja mengajar guru SMA Negeri 1 Sagaranten?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik komunikasi tidak langsung dengan menggunakan angket sebagai instrumen pengumpulan data berskala 5. Jumlah responden yang menjadi Subyeknya adalah 55 orang guru. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode statistik parametrik, yaitu: (i) menggunakan teknik WMS, (ii) analisis korelasi, uji signifikasi dan determinasi, (iii) analisis regresi sederhana.

Berdasarkan hasil perhitungan Weighted Mean Score (WMS), diperoleh kecenderungan umum rata-rata variabel X (Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah) sebesar 3,94 dengan kriteria baik. Sedangkan kecenderungan umum rata-rata untuk variabel Y (Kinerja Mengajar Guru) sebesar 4,23 dengan kriteria sangat baik.

Hasil uji normalitas distribusi data menunjukan bawa Variabel X (Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah) berdistribusi normal. Dimana x²hitung (10,973) < dari x²tabel(12,592) pada taraf kepercayaan 95% dk-n-1, begitupun dengan Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru) berdistribusi normal. Dimana x²hitung(6,65) < dari x²tabel(12,592) pada taraf kepercayaan 95% dk-n-1. Hasil analisis korelasi dengan menggunakan rumus product moment, diperoleh nilai 0,79. Angka ini termasuk ke dalam kategori kuat.Berdasarkan hasil analisis signifikansi dimana thitung(10,70) >ttabel(1,671), dengan demikian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Pengaruh yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 62,41% dan sisanya 37,59% di pengaruhi faktor lain.

Kata Kunci : Intructional Leadership, Kinerja Guru

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

DENGAN METODE REAP (READ, ENCODE, ANNOTATE, PONDER)

PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMAN 4 KOTA SUKABUMI

NUNUNG MARIAM

 SMA Negeri 4 Kota Sukabumi Jawa Barat

nunungmrm@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan implementasi metode REAP pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Kota Sukabumi.

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan ini memiliki empat prosedur dalam pelaksanaannya, yaitu perencanaan, implementasi tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Kota Sukabumi berjumlah 31 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Data penelitian berupa hasil observasi, catatan lapangan, hasil wawancara, hasil tes kemampuan membaca pemahaman siswa, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskripsi kuantitatif dan analisis deskripsi kualitatif. Kriteria keberhasilan tindakan yaitu terjadinya peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa secara proses dan secara produk.

Hasil penelitian yang diperoleh setelah implementasi tindakan, yaitu siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran membaca pemahaman. Siswa menujukkan sikap, minat, dan semangat yang tinggi. Selain itu, ada peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa yang ditunjukkan melalui hasil tes membaca pemahaman. Hasil skor tes siswa pada saat pratindakan yang memenuhi standar KKM sebanyak 6 orang atau sebesar 20,69% dari jumlah siswa. Pada kegiatan siklus I, siswa yang mencapai KKM sebanyak 17 orang atau sebesar 60,71% dari jumlah siswa. Pada siklus II, siswa yang mencapai KKM sebanyak 29 orang atau sebesar 93,55% dari jumlah siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode REAP dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa.

Kata Kunci: membaca pemahaman, strategi REAP

(3)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN EFEKTIVITAS KINERJA MENGAJAR GURU MELALUI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH

 ADE RUSLAN NURDIN

SMA Negeri 1 Nyalindung Kabupaten Sukabumi

AderuslanNur@gmail.com

ABSTRAK

Fokus penelitian dalam PTS ini adalah seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kreativitas kinerja guru terhadap efektivitas kinerja mengajar guru.Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran nyata tentang: (1) kepemimpinan kepala sekolah; (2) kreativitas kinerja guru; dan (3) besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan kreativitas kinerja guru terhadap efektivitas kinerja mengajar guru pada SMA Negeri 1 Nyalindung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah guru pada SMA Negeri 1 Nyalindung sebanyak 13 orang diambil dari sepuluh sekolah SMA Negeri 1 Nyalindung. Adapun data dijaring melalui instrumen berupa kuesioner penelitian yang dibagikan secara acak kepada responden sebagai sampel penelitian.

Diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: (1)  kepemimpinan kepala sekolah berkorelasi dengan r sebesar 0,649 dengan tingkat hubungan “kuat”, dan memberikan kontribusi dengan nilai koefisien determinasi sebesar 42,1%; (2) kreativitas kinerja guru berkorelasi dengan r sebesar 0,418 dengan tingkat hubungan “cukup kuat”, dan memberikan kontribusi dengan nilai koefisien determinasi sebesar 17,4%; (3) kepemimpinan kepala sekolah dan kreativitas kinerja guru berkorelasi dengan r sebesar 0,452 yang menunjukkan tingkat hubungan “cukup kuat”. Bentuk hubungan antara ketiga variabel digambarkan dengan persamaan regresi Ŷ = 38.481 + 0,641 + 0,040.

Kata Kunci : Aktivitas dan Kreativitas Guru, Kepemimpinan Transformasional

(4)

PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP  KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATASNEGERI 1 CIEMAS

IYEP BUDIMAN

SMA Negeri 1 Ciemas Kabupaten Sukabumi

iyepbudiman@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kepuasan kerja merupakan aspek yang penting pada diri guru karena dapat menentukan baik atau buruknya kinerja guru dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Kepuasan kerja guru merupakan keadaan emosional seseorang seperti senang atau tidak senang pada guru terhadap pekerjaannya. Hal ini akan berpengaruh pada produktivitas kerja. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja guru adalah kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri 1 Ciemas Kabupaten Sukabumi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah dan kepuasan kerja guru di SMA Negeri 1 Ciemas serta untuk mengetahui besaran pengaruh kinerja manajerial kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru, pengaruh iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru dan kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan kerja guru.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden. Penelitian ini menggunakan guru sebagai responden yang di sebar diSMA Negeri 1 Ciemas Kabupaten Sukabumi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner dengan skala interval.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja manajerial kepala sekolah di SMA Negeri 1 Ciemas Kabupaten Sukabumi berada pada kategori cukup baik, iklim sekolah di SMA Negeri 1 Ciemas Kabupaten Sukabumi berada pada kategori baik dan Kepuasan kerja guru di SMA Negeri 1 Ciemas Kabupaten Sukabumi berada pada kategori baik yang berarti guru sudah merasa puas.

Kata Kunci : Pengaruh Kinerja Manajerial, Iklim Sekolah, Kepuasan Kerja Guru

(5)

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING  UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

RUHAENI

 SMA Negeri 1 Parungkuda Kabupaten Sukabumi

Nruhaeni43@ymail.com

 ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi karena peneliti menemukan permasalahan yang dihadapi selama proses pembeiajaran PKn di sekolah yaitu motivasi belajar siswa rendah karena kurangnya variasi dalam gaya mengajar guru. Hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana di sekolah tersebut kurang memadai, terutama dalam penggunaan alat-alat elektronik ketika proses pembelajaran berlangsung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Tujuan utama dari PTK adalah untuk memberdayakan guru agar mampu menagadakan perbaikan dan pembaharuan dalam menangani permasalahan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Parungkuda sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah guru PKn dan Siswa Kelas XI IPS 1.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, skala motivasi belajar dan dokumentasi pada siklus I, dan  II yang telah dilakukan maka hasil penelitian yang diperoleh adalah I) Dalam proses penerapan pembelajaran berbasis                          e-learning siswa antusias menyaksikan penayangan video pembelajaran serta ingin mencoba mengirimkan tugas melalui email walaupun mereka baru mengetahui cara mengirimnya. Serta mengunjungi blog guru dan menanyakan materi yang kurang dipahami. 2) Pelaksanaan dari penerapan pembelajaran berbasis e-learning dalam pembelajaran PKn telah mampu meningkatkan motivasi belajar siswa di Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Parungkuda, hal ini terlihat dari hasil setiap siklusnya yang telah mengalami peningkatan, baik dari aspek pembelajaran berbasis e-learning maupun aspek motivasi belajarnya. 3) Kelebihan dalam penerapan pembelajaran berbasis e-learning adalah siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Karena melalui pembelajaran berbasis                          e-learning siswa dituntut untuk belajar mandiri dan mencari segala hal yang ingin mereka ketahui, contohnya melalui media internet. 4) Upaya yang dilakukan adalah Guru berusaha untuk lebih kreatif lagi dalam mencari dan memanfaatkan media cetak dan elektronik dengan didukung oleh tersedianya fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis e-learning.

Kata Kunci: Penerapan Belajar Berbasis E-learning, Mata Pelajaran Kewarga Negaraan.

(6)

EFEKTIVITAS PEMBERIAN REWARD (PENGHARGAAN) DAN PUNISMENT (HUKUMAN) DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 1 SUKARAJA

YUSWANTI

SMA Negeri 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi

Yuswanti212@gmail.com

 ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi karena peneliti menemukan permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran PKn di sekolah. Salah satunya adalah belum efektifnya reward dan punishment dalam menciptakan budaya belajar,sehingga memunculkan perilaku dan sikap siswa yang kurang bisa diatur,seperti tidak disiplin, malas, bertindak semau-maunya, dan ketidakteraturan.Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk menerapkan kembali reward dan punishment dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Agar dapat diketahui sejauh mana efektivitas reward dan punishment dalam menciptakan budaya belajar.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk inengetahui efektivitas reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) dalam menciptakan budaya belajar pada mata pelajaran PKn di Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Sukaraja. Hukuman dan ganjaran ditimbulkan atas usaha si pendidik untuk memperbaiki kelakuan dan budi pekerti anak didiknya (Ngalim Purwanto, 1988:237).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian tindakan kelas berguna untuk meningkatkan dan/atau memperbaiki layanan pendidikan dalam konteks pembelajaran dikelas.

Berdasarkan wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dan observasi, yaitu mulai dari observasi awal, siklus I, II yang dilakukan di kelas XI IPS 1, maka hasil penelitian yang diperoleh adalah reward dan punishment efektif dalam menciptakan budaya belajar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas XI IPS 1, tiga hal yang menyebabkan reward dan punishment efektif dalam menciptakan budaya belajar, yaitu: reward dan punishment mendorong seorang siswa untuk mempertahankan dan berusaha merubah perilakunya menjadi baik, reward dan punishment yang diterapkan menjadikan siswa lebih disiplin dalam belajar, serta reward dan punishment yang diterapkan menjadikan siswa lebih rajin dan tidak lagi melakukan pelanggaran karena takut mendapatkan punishment.

 Kata Kunci :  Efektivitas, Reward, Punisment

(7)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PPKn MELALUI MODEL  PEMBELAJARAN DISKOVERI (DISCOVERY LEARNING APPROACH)

(Penelitian Tindakan Kelas pada  Kelas X  IPS 1 di SMAN 1 Parungkuda Tahun Akademik 2018/2019)

USEP SUHENDAR

SMA Negeri 1 Parungkuda Kabupaten Sukabumi

usepsuhendar@gmail.com

 

ABSTRAK

Penerapan prinsip-prinsip diskoveri dalam pembelajaran yaitu dari siswa oleh siswa dan untuk siswa memiliki peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, karena siswa menyusun bahan ajar sendiri  memperesentasikan sendiri juga membuat soal sendiri sehingga pembelajaran begitu bermakna dan berkesan yang mengakibatkan penguasaan materi begitu mudah dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sedangkan guru tinggal memberikan penilaian keaktifan siswa, menilai tugas-tugas yang diberikan dan menyeleksi soal-soal yang dibuat siswa disesuaikan dengan kisi-kisi soal.

Langkah-langkah dalam pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter ( Rasa Ingin Tahu) dengan menggunakan pendekatan pembelajaran diskoveri ( Democray Learning Approach)  adalah sebagai berikut: 1). Mendengarkan  penjelasan guru apa yang harus dikerjakan oleh siswa, 2).  Mengidentifikasi  masalah yang akan dikerjakannya.3). Membentuk Kelompok, 4). Mengerjakan tugas yang telah dibagi dalam kelompoknya, 5). Mendiskusikan, 6). Menampilkan hasil kerja, dan 7). Menyimpulkan.

Kesimpulan dari hasil penelitian tindakan kelas bahwa pada pra siklus diperoleh nilai hasil ulangan dari jumlah siswa 36 orang pada kelas X IPS 1 hanya sekitar 30% atau 11 siswa yang memiliki nilai  mecapai KKM yaitu 75, sedangkan pada siklus 1 dari jumlah siswa sebanyak 36 orang baru sekitar 13 Siswa mencapai KKM atau sekitar 35% yang mencapai KKM, pada siklus II sebanyak 18 siswa  atau 50% telah mencapai KKM, sedangkan pada siklus III sekitar 80% atau 29 siswa telah mencapai KKM.

Kata Kunci : Prestasi Belajar Siswa, Discovery Learning Approach, Mata Pelajaran PPKn.

(8)

MENINGKATKAN  MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA  MELALUI METODE PERMAINAN KARTU PASANG TEMPEL

(Penelitian Tindakan Kelas  di Kelas 12 IPA 5 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi Konsep Tatanama Senyawa Karbon)

EFI SOFIA

Guru SMA Negeri 1 Kota Sukabumi Jawa Barat

efisofia15@gmail.com

                                                                                                      ABSTRAK

Perubahan dalam pola pembelajaran dengan menggunakan metoda Permainan Kartu Pasang Tempel ini  dilakukan karena pencapaian hasil belajar  siswa  tidak mengalami  peningkatan,yaitu di bawah 50% mencapai ketuntasannya, hal ini  disebabkan selama kegiatan belajar di kelas  konsep tentang pemberiaan nama senyawa karbon,dan penulisan rumus strukturnya, banyak Siswa yang kurang bersemangat, tidak antusias, mengantuk. Dengan kondisi seperti ini, maka dilakukanlah suatu langkah kongkrit dengan mengubah pola belajar yang menggunakan metoda bermain kartu yang sudah dikenal siswa, sehingga tercipta pola bermain sambil belajar,  yang  bertujuan untuk  meningkatkan minat  atau  motivasi dan hasil belajar (prestasi) siswa dalam mempelajari  dan mengkaji konsep tatanama senyawa karbon..

Melalui metoda dengan permainan Kartu pasang tempel (PKPT) diharapkan bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan  .sehingga memudahkan tercapainya hasil belajar yang maksimal dan memuaskan dengan standar 80% siswa mencapai ketuntasan (diatas SKM)

  Penggunaan metoda  ini dilakukan di kelas 12 IPA-5 semester 2 di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, ditemukan bahwa hasil belajar siswa  pada konsep tatanama ini umumnya mencapai KKM  di bawah  75% , bahkan bisa mencapai dibawah 50%. Masalah ini di sebabkan oleh beberapa factor, baik dari guru maupun siswa. Salah satunya Peranan guru masih terlalu  dominan cenderung bersifat teacher centered dan metode tidak variatif. 

Dari hasil pengamatan yang dilakukan  dan hasil tes pada 1 dan 2 terlihat adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa  terhadap pembelajaran konsep tatanama senyawa karbon sehingga nilai hasil belajarpun mengalami peningkatan .           

Kata Kunci: Hasil Belajar, Kimia, model belajar PKPT.

(9)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI SISTEM IMUN MELALUI  MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi)

WAHBAN NUR HARTATI

Guru SMA Negeri 1 Kota Sukabumi

Email: tati.nurhartati@yahoo.com

ABSTRAK

Hasil observasi ditemukan berbagai masalah pada siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi seperti nilai rata-rata kelas hanya 69 dan belum mencapai KKM. Selain itu sikap dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tergolong rendah yang dapat dilihat dari aktivitas siswa di kelas. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 pada materi sistem imun dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa sebanyak 35 siswa. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini menggunakan dua macam instrumen yakni instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hasil  belajar siswa mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan belajar aspek kognitif siklus I sebesar 65,7% dan pada siklus II meningkat menjadi sebesar 88,6%. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata dari 74,3 pada siklus I menjadi 76,4 pada siklus II. Sedangkan persentase hasil belajar afektif siklus I sebesar 62,9% siswa tergolong kategori tinggi, dan pada siklus II meningkat menjadi 88,6% siswa tergolong kategori tinggi.

Berdasarkanhasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Kota Sukabumi pada materi sistem imun.

 

KataKunci:Hasil Belajar, Biologi,Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw

(10)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN KREATIVITAS SISWA DALAM MEMPELAJARI MEMASANG INSTALASI PENERANGAN LISTRIK MELALUI TUTOR SEBAYA

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas  XI TITL1 di  SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Tahun Pelajaran 2017/2018)

RUDI SITOMPUL

SMK Negeri 1 Kota Sukabumi Jawa Barat

rudisitompul@gmail.com

Abstraksi

            Penelitian ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar  siswa kelas XI TITL1 SMK Negeri I Kota sukabumi.

Dalam proses belajar mengajar, informasi berupa ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan hasil belajar dalam penelitian ini adalah prestasi yang dicapai siswa selama proses belajar mengajar.

Penelitian ini ditunjang dengan menggunakan  pembelajaran kemampuan dan kreativitas dengan pendekatan tutor sebaya, melalui penelitian tindakan kelas yaitu studi yang digunakan untuk mengumpulan data, mendiskripsikan, mengolah, menganalisa, menyimpulkan, dan menafsirkan data sehingga memperoleh gambaran yang sistematis.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu 1) pengamatan ( observasi ) langsung terhadap perilaku peserta didik dalam belajar yang menunjukkan motivasinya dalam mengikuti pembelajaran yang di deskripsikan dalam bentuk skor atau angka, 2) tes tertulis sebagai hasil prestasi belajar.

Analisa data meliputi data informasi tentang keadaan siswa sebagai subjek penelitian dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kuantitatif adalah hasil penilaian belajar siswa pada materi “Gravitasi” berupa skor yang diperoleh dari penilaian untuk aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Aspek kualitatif berupa data catatan guru dan pengamat ( Observer ) yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran di dalam kelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan  Kemampuan dan kreativitas deangan pendekatan Tutor Sebaya, hasil belajar  dapat ditingkatkan. Hal tersebut diperlihatkan berupa rata-rata nilai hasil ulangan sebesar 56 pada siklus I menjadi rata-rata nilai 83,6 pada siklus II, angka ketuntasan hasil belajar 31,4 % menjadi 77,1 % pada siklus II.

Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran menggunakan  Kemampuan dan kreativitas dengan pendekatan Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang berdampak pada peningkatan prestasi hasil belajar.

Kata Kunci : Kemampuan dan kreativitas siswa, Tutor Sebaya